"Halo, Pendeta John. Terima kasih untuk podcast ini. Apa pendapat Anda tentang perbedaan antara jenis cinta yang dihasilkan oleh hati orang Kristen melalui kelahiran baru (1 Yohanes 4:7; 1 Petrus 1:22-23) dibandingkan dengan cinta yang bersifat amal dan sering kali juga mengorbankan diri, yang kita sering lihat didemonstrasikan di dunia di antara orang-orang non-Kristen? Bagaimana Anda menjelaskan perbedaan ini?"
Yesus adalah alasan kita tahu apa itu cinta. Dalam menyerahkan nyawa-Nya bagi kita, Dia mengajarkan kepada kita semua yang perlu kita ketahui tentang cinta sejati. Cinta adalah pengorbanan diri, murah hati, tanpa akhir, bukan perasaan atau ketertarikan sementara. Karena kasih Allah kepada dunia, kita tahu bahwa kasih juga untuk yang tidak layak dan sering kali tidak berbalas.
Apa itu cinta?
Definisi Cinta dalam Bahasa Yunani
Orang Yunani kuno memiliki antara empat sampai delapan kata yang berbeda untuk cinta (tergantung dari sumbernya):
Iblis, Menghasilkan Murid, dan Abad Pertengahan
Pemuridan, pada intinya, dengan rendah hati membantu murid-murid lain untuk setia mengikuti Yesus. Sebagai murid, tugas kita adalah membantu orang lain memahami apa artinya menjadi bagian dari keluarga-Nya dan mengajar mereka untuk mematuhi semua yang telah Dia perintahkan kepada kita (Matius 28:18-19).
Yesus Tidak Menawarkan Umpan-Tukar[1]
Pola Paulus dalam mendorong para petobat baru untuk menghitung harga yang harus dibayar tidaklah mengejutkan, mengingat cara Yesus yang selalu mengungkapkan bahwa ada harga yang harus dibayar di setiap awal penginjilan-Nya. Teks yang paling mencolok adalah Lukas 14:25-33 (AYT):